Jumat, 07 Oktober 2011

Akibat Malas


Pagi yang cerah, burung-burung berkicauan dan angin berhembus sepoi-sepoi mengiringi langkah kaki seorang siswa Sekolah Menengah Atas yang biasa dipanggil Bayu. Saat itu matahari sedang mengintip dan menyinari Bayu yang sedang menuju ke sekolahnya. Suasana desa yang tenang dan damai membuatnya menikmati perjalanan yang tidak begitu jauh sampai ke sekolahnya yaitu SMA N 1 Nepen. Ia merupakan siswa kelas XII jurusan IPS. Disekolahan Ia termasuk murid yang malas namun tergolong pandai.
            “Woiii . . . . . . . Bayu! Kesini!”, teriak temannya ketika Ia berjalan memasuki sekolahnya.
            Sambil melangkah mendekat Bayu bertanya, “Ada apa Mas?”.
            “Tugas PKn udah selesai belom?”
            “Tugas apa? Emangnya ada tugas ya?”
            “Wah,Kamu lupa ya? Kan kemarin ada tugas di buku paket halaman 32 itu lho...!
            “Aduh! Aku lupa! Kamu udah ngerjain belom? Aku pinjem ya? Hehe..”
            “Kamu ini gimana to? Orang aku aja mau pinjem kerjaanmu.”
            “Lhoh? Yaudah, mendingan sekarang kita pinjem Diana aja di kelas, beres kan?”
            “Ayo!”
            Mereka berdua kemudian pergi ke Kelas. Bayu dan Dimas adalah teman satu kelas dan duduk satu meja. Jika ada PR atau tugas yang diberikan guru, Dimas memang selalu menyontek tugas yang telah dikerjakan Bayu. Namun walaupun Bayu pintar, Ia juga malas untuk mengerjakan tugas-tugas dari gurunya sehingga dia hanya suka menyontek tugas yang telah dikerjakan Diana, yaitu temannya yang pandai dan rajin di kelas.
            Sesampainya di kelas, terdengar celotehan-celotehan teman-teman Bayu dan Dimas yang memang tidak ada yang cemas untuk mengerjakan tugas karena mereka semua sudah mengerjakan tugas. Bayu dan Dimas melihat ke sekeliling kelas dan mencari Diana tetapi Diana tidak ada di kelas. Mereka bertanya pada teman-temannya tapi tak ada seorang pun yang tahu dimana Diana karena memang dari tadi Diana belum masuk kelas. Mereka berdua pun mencari cara lain untuk mendapatkan contekan tugas dari teman mereka. Namun dari sekian banyak teman mereka hanya Dianalah yang mau memberikan contekan kepada mereka. Diana beranggapan bahwa tidak apa untuk meminjamkan tugas kepada mereka asalkan tidak memberi contekan saat ulangan. Ia juga berfikir bahwa mungkin yang meminjam tugas ada suatu halangan sehingga mereka tidak mengerjakan tugas. Beda dengan teman-teman mereka yang lain, kebanyakan dari mereka enggan meminjamkan tugas untuk dicontek karena mereka berfikir bahwa kita sekolah adalah untuk menuntut Ilmu dan bersaing.
            Bayu dan Dimas tetap berusaha untuk mendapatkan contekan tugas dari teman-teman mereka yang lain walaupun hal itu tidak mungkin.
            “Aku pinjem tugas Pknmu boleh ga?”, tanya Bayu ke setiap orang di kelasnya. Namun semua temannya tidak mau meminjamkan tugas kepadanya. Bayu dan Dimas merasa cemas karena Pkn adalah jam pertama pada hari itu. Mereka masih harap-harap cemas dan menunggu Diana datang. Namun jam sudak menunjukkan pukul 06.55 dan belum ada tanda-tanda kehadiran Diana.
            Tak berapa lama kemudian Santi dari Kelas sebelah masuk ke kelas mereka dan memberikan surat kepada salah seorang temannya. “Ini surat izin Diana.”, kata Santi. Mereka pun sangat kaget karena orang yang mereka tunggu-tunggu ternyata tidak masuk sekolah.
            Teeeet . . . teeeet . . . teeeet . . . Bel masuk kelas sudak berbunyi dan semua murid masuk ke kelas masing-masing sedangkan Bayu dan Dimas hanya bisa pasrah dan berharap bahwa guru PKn tidak akan hadir. Jika guru PKn yaitu Bp. Hartono tidak hadir maka mereka akan terbebas dari ancaman hukuman.
            “Selamat pagi anak-anak!”, suara Bp. Hartono memecah keramaian kelas. Semua murid langsung menghentikan pembicaraan.
            “Mampus Kita!”, bisik Dimas kepada Bayu. Namun Bayu hanya tertunduk pasrah atas apa yang terjadi nanti. Bp. Hartono dikenal sebagai guru PKn yang tegas dan disiplin. Beliau tidak segan-segan menghukum muridnya yang melakukan kesalahan. Hukuman itu beliau maksudkan untuk mendidik murid supaya lebih disiplin, karena kehidupan di masa yang akan datang akan semakin sulit. Jika tidak mau disiplin dan malas-malasan, maka akan sulit menjalani hidup.
            “Hari ini yang tidak masuk siapa?”, tanya Bp. Hartono.
            “Diana Pak!”, jawab murid-murid serempak.
            Sambil membuka dan membaca surat izin dari Diana beliau berkata, “Diana teman kalian sedang sakit Typus. Mungkin Ia akan tidak masuk sekolah beberapa hari kedepan. Doakan Diana supaya lekas sembuh ya anak-anak!”.
            “Ya, Pak!”, seru murid-murid.
            “Keluarkan tugas kalian kemarin!”, perintah Bp. Hartono. Semua murid mengeluarkan tugasnya dan meletakkannya ke atas meja. Namun tuidak untuk Bayu dan Dimas. Mereka hanya meletakkan buku kosong tanpa ada hasil tugas yang telah diberikan. Bp. Hartono berkeliling untuk mengecek semua tugas dari murid-muridnya. Namun saat beliau sampai ke bangku Bayu dan Dimas, beliau tampak marah.
            “Mana tugas kamu Bayu? Dan kamu Dimas?” Bp. Hartono bertanya.
            “Be. . belum pak.”, jawab bayu dan Dimas.
            “Kenapa Belum?”, tanya beliau lagi.
            “Saya lupa pak.”, jawab bayu.
            “Kenapa bisa lupa? Teman-temanmu yang lain juga tidak lupa”
            “Ma..maaf pak.”
            “Kalau kamu Dimas, kenapa belum?”
            “Lu..lupa juga pak, maaf.”, jawab Dimas dengan gugup.
            “Kalian ini benar-benar malas! Kalian berdua saya hukum berdiri di depan kelas selama pelajaran saya!”, perintah Bp.Hartono dengan marah. Bayu dan Dimas melangkah dengan wajah tertunduk karena mereka malu untuk berdiri di depan. Mereka merasa sangat malu saat memandang ke arah teman-teman mereka. Seperti ada jutaan pasang mata yang menertawai mereka.
            “Lain kali aku akan mengerjakan tugas!”, pikir Bayu dengan mantap.
            Lain dengan Dimas, “Lain kali aku akan lebih awal memberi tahu Bayu supaya aku bisa pinjam tugas. Itu ide yang bagus!”, pikir Dimas tanpa ada rasa menyesal.

Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates